Rutan Balikpapan Ikuti Sosialisasi Standar Akreditasi Standar Klinik Dan Instrumen Survei Akreditasi Klinik

 Balikpapan  –Rutan Balikpapan ikuti kegiatan Sosialisasi Akreditasi Klinik Oleh Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi secara Virtual. Kamis (07/12/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan klinik Lapas/Rutan/LPKA yang terakreditasi. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan menyelenggarakan sosialisasi secara daring tentang Kebijakan Di bidang Akreditasi Dan Peningkatan Mutu Pelayanan Dan Keselamatan Pasien di Klinik.

Baca juga: Sufmi Dasco: Komisi III dan Komisi IX Akan Tindak Lanjuti Usulan Legalisasi Ganja Medis

Berdasarkan Surat Undangan Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Nomor : PAS.6-PK.06.02-1490 tanggal 01 Desember 2023. Kepala Rutan Balikpapan yang diwakili oleh Kepala Subsi Pelayanan Tahanan (Bapak Dahlan Hidayat) serta JFT Kesehatan (Bapak Hari Winata dan Ibu Akhiril Fatiya Isnaenil Laily) mengikuti kegiatan ini secara daring di Ruang Humas Rutan Balikpapan. 

Acara dimulai dengan pembukaan resmi yang dilakukan oleh perwakilan dari Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi. Beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk mencapai standar pelayanan kesehatan yang optimal di semua lembaga pemasyarakatan di Indonesia.

Baca juga: Netty Prasetiyani Desak Pemerintah Jelaskan Transisi Pandemi dan Hepatitis Akut ke Masyarakat

Selanjutnya, dr. Victor Eka Nugraha Putra, M.Kes, selaku Administrator Kesehatan Ahli Madya Direktorat Mutu dan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, memberikan penjelasan mendalam tentang kebijakan di bidang akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan. Dalam presentasinya, dr. Victor menggarisbawahi pentingnya akreditasi klinik sebagai langkah krusial dalam menjamin kualitas layanan kesehatan di dalam rutan. Ia juga membahas langkah-langkah konkrit yang dapat diambil untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, termasuk penerapan protokol keamanan dan prosedur medis yang terstandar.

Acara ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga interaktif. Sesuai dengan semangat kolaborasi, dilanjutkan dengan sesi sharing dan diskusi antara peserta. Pertukaran pengalaman dan ide-ide inovatif menjadi bagian penting dari acara ini, memungkinkan peserta untuk belajar satu sama lain dan mencari solusi bersama terhadap tantangan yang dihadapi di lapangan.

Baca juga: Bahas Revisi RUU Praktik Kedokteran, Irma Chaniago Soroti IDI Sebagai Otoritas Tunggal